Friday, February 12, 2016

Pengaman Sepeda Motor



Pengaman Sepeda Motor

Maraknya pencurian kendaraan bermotor roda dua saat ini cukup meresahkan masyarakat. Saat ini pencurian kendaraan bermotor roda dua tidak hanya terjadi saat sepi, atau dirumah, tetapi terjadi saat kita lengah dan di tempat-tempat yang ramai masih sering terjadi.

Bahkan ada yang dalam hitungan detik seorang pencuri sepeda motor mampu membawa barang curiannya, ketika kita lengah tidak mengunci kendaraan kita dengan pengaman cadangan

Alat pengaman kendaraan bermotor sudah banyak dijual dimasyarakat, dengan berbagai macam jenis dan type. 

Dan tentunya harganya masih cukup mahal, dan dalam pengoperasian butuh alat tambahan sebagai remote atau saklar rahasia. 

Dimana kadang kita lupa untuk mengaktifkan saklar tersebut.

Maka diciptakalah alat dengan nama “SARAS” (Saklar Rahasia Sepeda motor), sebagai salah satu alat pengaman kendaraan bermotor, dengan harga terjangkau dan mudah pemasangannya.

Cara kerja rangkaian : 

Skema :



Design PCB :
Ukuran PCB : 8,7 cm  x   2,6 cm



Tata letak



Komponennya :
  • Relay 12 V 5 pin (pilih yang kualitas bagus jangan yang abal-abal.  (4 buah)
  • Dioda IN4001 (bisa juga sembarang dioda) (6 buah)

Proses Pembuatan PCB dan Perakitan









Contoh Pemasangan :



Manfaat dan Kegunaan :
  • Alat ini sangat bermanfaat untuk mengamankan sepeda motor anda
  • Alat bekerja secara otomatis, ketika kontak di OFF, sehingga pemilik tidak lupa untuk mengaktifkan pengaman
  • Tidak perlu membawa saklar/remote tambahan karena manfaatkan sakklar sein, dan rem yang sudah terpasang di sepada motor
  • Harga lebih Kompetitif, mudah dalam perakitan dan pemasangan
Kelemahan Alat ini :
  • Belum dapat membuat kemasan yang lebih bagus dan menarik.
  • Belum tersedianya soket-soket, untuk memudahkan dalam pemasangan dan penyambungan di berbagai merk kendaraan.
Video Penggunaannya :








Penyiram Tanaman Otomatis

Automatic Water ElecTronic

Penyiram Tanaman otomatis


Sekolah Adiwiyata di SMK Negeri 2 Sragen memiliki tujuan umum yaitu sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan  bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang.

Tujuan khusunya adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui tata kelola sekolah yang baik untuk untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Dalam rangka mewujudkan Konsep  5 R yangberasal dari 5 kata dalam bahasa Inggris yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle (Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Replant (Menanam Kembali).

Dalam mewujudkan REDUCE (Mengurangi) penggunaan air di lingkungan kita, terutama dalam pemeliharaan tanaman di lingkungan sekolah. 

Maka dibuatlah alat pengontrol penyiraman air otomatis yang disebut dengan “AWET ” (Automatic Water ElecTronic).











Cara kerja :

  • Air dari tandon air, ini bisa memanfaatkan bekas air dari kamar mandi, atau air yang tidak terpakai, dsb.
  • Proses penyiraman tanaman dikontrol oleh “AWET ” (Automatic Water ElecTronic), yang akan mengatur waktu penyiraman sesuai dengan setting yang ditentukan.
  • Ketika waktu setting telah terpenuhi, maka Aktuator, ini dapat berupa Katup Solenoide bisa juga diganti dengan pompa air, yang akan menyalurkan air kedalam tanaman yang akan di sirami.

Fungsi dan  Manfaat :
  • Alat ini sangat bermanfaat untuk mengurangi penggunaan air yang kurang bermanfaat, karena proses penyiraman diatur secara otomatis
  • Tidak tergantung pada Human error, atau tergantung pada manusia yang kadang memiliki sifat lupa, sibuk dengan kegiatan lain dan pekerjaan lain, terutama di kantor kantor dan sekolahan.
  • Cocok di pakai untuk taman atau tanaman di lahan yang sempit.
  • Sangat membantu penyiraman tanaman di musim kemaru seperti saat ini.
Prospek dan peluang:

  • Peluang dan prospek pemasaran masih cukup luas, karena saat ini masyarakat mulai sibuk dalam beraktifitas, dari pagi sampai sore, sehingga kadang tidak sempat lagi untuk melakukan penyiraman tanaman, dengan alat ini dapat mengatasi masalah tersebut.
  •  Cocok digunakan di kantor-kantor dan sekolahan, terutama jika sekolahan dalam kondisi liburan kadang perhatian terhadap tanaman sangat kurang.
Video Proses Kerja AWET :



Kreasi Sensor Gerak

Liburan kemarin kebetulan bersih-bersih gudang, trus menemukan belk pintu yang menggunakan wireless. dan hanya ketemu belnya saja, tetapi tombol yang belnya/pemancarnya tidak ada. padahal kondisi bel masih bagus cuma batrei nya ngk ada. setelah dibuka ternyata kebutuhan batrenya adalah 3 buah batre AAA (1,5 V x 3 = 4,5 Volt), wah....  dengan sedikit percobaan ternyata mampu disupply 5v DC dari Charger HP.


Penampakan sensor gerak (PIR=Pasive Infra Red) :









Daripada tidak di fungsikan, maka saya modifikasi dengan dilengkapi sensor gerak. 
Ketika sensor gerak mendeteksi gerakan, maka bel akan berbunyi.
Berikut skemanya :


Berikut ini Video Demonstrasinya :






Membuat Biopori itu mudah

Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R Brata,salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor.

Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori. (sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Biopori)

Berikut ini cara membuat biopori dengan mudah :

1. Bor dengan Bor tanah sedalam 130 - 150 cm, dengan diameter 15-18 cm






2. Persiapkan Peralon ukuran 3" potong dengan panjang sekitar 20-25 cm, dan perisapkan kisi-kisi/angin-angin rumah untuk saluran biopori.



3. Masukan pipa kedalam tanah yang telah di bor


4. Pasang kisi-kisi saluran biopori








5. Rapikan dengan pasangan semen









6. Biopori siap untuk digunakan